Senin, 21 November 2011

FRASA


A.    Mangidentifikasi Frasa dan Konstruksi Frasa
Perhatikan klausa berikut dengan seksama!
Tiga orang siswa      sedang membaca        buku baru     di perpustakaan.
         S                                P                    O                        K
Bila kita identifikasi, klausa di atas terdiri atas empat unsur dan satu unsur menduduki satu fungsi. Tiga orang siswa menduduki fungsi S, sedang membaca menduduki fungsi P, buku baru menempati fungsi O, dan di perpustakaan menempati fungsi K (keterangan).
Unsur klausa yang terdiri dari dua kata atau lebih dan tidak melampaui batas fungsi itu merupakan satuan gramatik. Jadi, Frasa adalah satuan gramatik yang terdiri atas dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas fungsi unsur klausa.
1.    Tipe konstruksi Frasa ada 2, yaitu konstruksi endosentrik dan eksosentrik.
a      Konstruksi Frasa endosentrik adalah suatu tipe konstruksi Frasa yang kelasnya sama dengan salah satu atau semua unsur langsungnya. Tipe konstruksi ini ada tiga sub tipe, yaitu:
1)    Frasa Endosentris koordinatif  Frasa yang unsur-unsurnya setara atau sederajat, sejajar. Frasa endosentrik koordinatif merupakan konstruksi sintaktis yang memiliki dua unsur pusat atau lebih yang masing-masing berdistribusi paralel dengan keseluruhan frasa yang dibentuk.
Menurut Arifin, (2008:25) Frasa endosentrik koordinatif dalam hal ini dapat dihubungkan dengan konjungsi dan, tetapi, atau, ataupun dan konjungsi korelatif baik…….maupun, makin……makin, misalnya kaya atau miskin, kaya ataupun miskin, pintar dan sombong, bodoh tetapi sombong, baik merah maupun biru, makin tua makin bermutu, dan sebagainya.
2)    Frasa Endosentris atributif Frasa yang mempunyai unsur pusat dan unsur atribut (pelengkap). Frasa endosentrik atributif merupakan konstruksi sintaktis yang salah satu unsurnya memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan dengan unsur lainnya. Unsur yang lebih tinggi dalam hal ini disebut unsur pusat atau inti, sedangkan unsur yang kedudukannya lebih rendah disebut atribut.
         rumah besar                 pintu kamar
  UP      At                  UP   At
         sebuah buku                 seorang pemimpin
     UP     At                     At         UP
         tadi pagi                      sudah pergi
At    UP                         At      UP
Frasa endosentris atributif dibedakan atas frasa endosentris atributif nominatif, frasa endosentris verbal, frasa endosentris atributif adjektival, frasa endosentris atributif numeralial, dan frasa endosentris atributif adverbial.
3)    Frasa Endosentris apositif Frasa yang memliki unsur pusat dan unsur aposisi (keterangan) Frasa apositif merupakan konstruksi sintaktis yang unsur-unsur langsungnya memiliki makna yang sama. Frasa endosentris aposistif dalam hal ini hanya memiliki satu unsur pusat ditambah aposisi yang berfungsi sebagai penjelas S, P, O maupun keterangan. Perhatikan contoh berikut!
Adikku cucu kesayangan nenek, manja sekali.
     UP                                        Ap
Dia mengajar,memenuhi tuganya sebagai guru
    UP            Ap
Hari ini, Sabtu 20 Oktober 1991, saya pergi ke Solo.
  UP                                          Ap
Aminah, anak Pak Lurah, cantik sekali. 
  UP                                 Ap
SBY, Presiden RI, cukup berwibawa.
  UP                                 Ap
b     Frasa Eksosentrik
Konstruksi Eksosentrik adalah Frasa yang kelasnya tidak sama dengan satu atau kedua unsur langsungnya.
Contoh:
dari surabaya untuk bermain
ke singapura oleh orang lain
di sekolah yang menyejukkan
Frasa jenis ini sering disebut sebagai frasa preposisional karena frasa ini terdiri dari preposisi sebagai penanda dan sumbu sebagai konstituen pesertanya, seperti frasa di bandung, dari rumah, pada dinding, terhadap dia, daripada menderita, dan lain-lain.
Menurut Arifin, (2008:19), Frasa eksosentrik adalah Frasa yang sebagian atau seluruhnya tidak memiliki perilaku sintaksis yang sama dengan semua komponennya.
Frasa ini memiliki dua komponen. Komponen yang pertama berupa perangkai yang berwujud preposisi, partikel dan komponen yang kedua berupa sumbu. Frasa yang berperangkai preposisi disebut sebagai Frasa preposisional (direktif) dan Frasa yang berperangkai partikel disebuat Frasa eksosentrik nondirektif.
Frasa eksosentrik direktif dapat menyatakan beberapa makna, sebagai berikut:
1)    tempat, seperti di pasar, ke rumah, dan pada dinding,
2)    asal arah, seperti dari kampung, dari sekolah,
3)    asal bahan, seperti dari emas, dari tepung,
4)    tujuan, seperti ke kampus, ke pasar,
5)    peralihan, seperti kepada saya, terhadap Tuhan,
6)    perihal, seperti tentang saya, akan kebaikan,
7)    cara, seperti dengan baik, dengan senang,
8)    alat, seperti dengan cangkul, dengan sepeda,
9)    keberlangsungan, seperti sejak kemarin, sampai besok, dari tadi, sampai nanti,
10) penyamaan, seperti selaras dengan, sejalan dengan, dan
11) perbandingan, seperti seperti dia, sebagai bandingan.
Frasa eksosentrik nondirektif dibedakan ke dalam 2 bentuk, yakni:
1)    Frasa eksosentrik nondirektif yang sebagaian atau seluruhnya memiliki perilaku yang sama dengan salah satu unsurnya, seperti si kancil, si terdakwa, kaum marginal, kaum pengusaha, dan sebagainya;
2)    Frasa eksosentrik nondirektif yang tidak memiliki perilaku yang sama dengan bagian-bagianya, seperti yang mulya, yang besar, yang itu, dan sebagainya.
2.    Berdasarkan kelas unsur intinya, Frasa dapat dibedakan menjadi Frasa benda, Frasa kerja, Frasa adjektif, sebagai berikut.
a      Frasa benda adalah Frasa yang intinya kata benda
Contoh: jalan tol
orang mongol
teknologi canggih
b     Frasa kerja adalah Frasa yang intinya kata kerja
Contoh: hampir berangkat
telah  pergi
c      Frasa adjektif adalah Frasa yang intinya kata sifat
Contoh:
sangat pandai
agak lesu
terlalu putih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar